Telemarketing adalah tenaga ahli di bidang penjualan yang langsung berhubungan dengan konsumen. 

Oleh karena itu, prinsip-prinsip komunikasi efektif dan layanan paripurna perlu dipahami oleh telemarketing dengan baik. 

Target besar telemarketing untuk merengkuh pangsa pasar baru dengan meningkatkan basis konsumen perlu dibarengi dengan penyelesaian masalah di telemarketing.

Karena ketika telemarketing dibebani dengan tugas mencapai basis konsumen baru, akan tetapi masalah-masalah yang dihadapi di lapangan perlu dipikirkan oleh perusahaan dengan lebih mendalam. 

Misalnya paling sederhana adalah database calon pelanggan. Perusahaan biasanya telah memiliki data calon pelanggan, entah itu didapat dari subscription, pendaftaran google form, pendaftaran lewat iklan hingga database pelanggan lama yang telah non-active.

Database-database ini berguna bagi telemarketing dalam memperluas basis konsumen baru, dengan tujuan akhir meningkatkan pendapatan bagi perusahaan. 

Namun, jika perusahaan tidak menyediakan database, maka akan menyusahkan telemarketing karena harus mencari dan mengolah database dari awal. 

Kerja baru dari awal ini akan memperlama tugas telemarketing, yang nantinya juga akan menemukan hambatan-hambatan baru di lapangan. 

Sehingga berpotensi mengurangi potensi raihan ekspansi calon pelanggan. Lalu apa saja hambatan-hambatan telemarketing dan solusinya yang mesti dipahami oleh para pengambil kebijakan di perusahaan dan juga tenaga ahli telemarketing, berikut datanya: 

  1. Tidak direspon oleh konsumen, baik dalam bentuk telepon yang tidak diangkat atau chat whatsapp dan email yang tidak direspon. Biasanya hambatan telemarketing ketika tidak diangkat atau direspon karena posisi waktu melakukan kontak dengan pelanggan tidak tepat. Pelanggan saat dalam perjalan pulang, sedang makan siang atau sedang sibuk melakukan pekerjaan. Telemarketing perlu memilah waktu yang tepat dalam menjalin komunikasi dengan pelanggan seperti saat setelah selesai makan siang atau pagi hari. 
  2. Pelanggan atau konsumen tidak tertarik dengan produk sejak komunikasi awal. Inilah pentingnya komunikasi efektif dan seni melakukan soft selling. Mungkin telemarketing telah menghubungi puluhan pelanggan dalam satu hari. Namun, melakukan kontak secara soft selling dan bahkan mengawali dengan hal-hal sederhana diperlukan agar calon pelanggan tidak lari begitu saja. 
  3. Pelanggan gagal membeli. Hal ini biasanya terjadi karena ternyata pelanggan tidak memiliki cukup uang atau sistem pembayaran/sistem pembelian dari perusahaan mengalami masalah. Untuk mengantisipasi ini, diperlukan kerjasama yang baik dengan divisi lain dari perusahaan, sementara untuk ketiadaan uang cash dari pelanggan perlu disiapkan opsi untuk cicilan atau mengangsur secara rutin dengan fasilitas pinjaman/pay later.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *